Tentang Saya

Arief Sofyan, S.T., CPS.

Siapa Saya?

Perkenalkan, saya Arief Sofyan, penulis dan pemikir yang lebih dikenal dengan nama pena Gus Sohe. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berusaha mengajak pembaca untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih dalam, memandang kehidupan, cinta, dan hubungan dari sudut pandang filosofis yang kritis. Saya percaya bahwa setiap pertanyaan adalah bagian dari perjalanan spiritual yang tak pernah berhenti, dan bahwa melalui refleksi, keraguan, dan logika, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam setiap aspek kehidupan.

Sebagai seorang penulis, saya telah menerbitkan beberapa buku, termasuk Pertanyaan Sebagai Agama dan Konsep Wanita Bodoh, yang masing-masing mengangkat tema-tema besar tentang spiritualitas, hubungan manusia, dan pencarian kebenaran. Dalam karya saya, saya menggunakan pendekatan Rasionalis Dialektis—gabungan antara rasionalisme dan dialektika—untuk memberikan pandangan yang lebih terstruktur dan analitis dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan besar yang kita hadapi dalam hidup.

Nama pena Gus Sohe bagi saya bukan sekadar identitas, tetapi juga representasi dari perjalanan intelektual saya untuk membagikan kebijaksanaan, mendorong kebebasan berpikir, dan membantu orang lain memahami nilai-nilai dalam hubungan mereka dengan lebih jelas dan bijak. Di website ini, Anda akan menemukan karya-karya saya, baik dalam bentuk buku, sajak, esai, maupun kutipan-kutipan yang mengajak kita untuk terus bertanya, merenung, dan tumbuh dalam pemikiran.

Filosofi Hidup & Misi Saya


Filosofi hidup saya dapat dirangkum dalam : "Think Clearly, Create Freely, Love Deeply". Saya percaya bahwa untuk hidup dengan penuh makna, kita perlu memiliki kemampuan untuk berpikir dengan jernih, menciptakan tanpa batasan, dan mencintai dengan ketulusan yang mendalam. Think Clearly adalah langkah pertama dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Create Freely memungkinkan kita untuk menggali potensi diri, sementara Love Deeply mengingatkan kita untuk selalu mengedepankan rasa empati, kasih sayang, dan menghargai setiap hubungan yang kita miliki.

Sebagai penulis dan pemikir, saya memiliki visi untuk menjadi Penyuluh Pilar Kebijaksanaan Masyarakat, berusaha untuk membawa cahaya pemikiran yang lebih jelas dan penuh makna bagi orang-orang di sekitar saya. Saya ingin berbagi ide-ide yang dapat membuka wawasan, menumbuhkan rasa kritis, dan membantu orang-orang memahami bahwa pertanyaan adalah bagian penting dari perjalanan menuju pencerahan. Misi saya adalah untuk mengajak orang berpikir secara lebih jernih dan terbuka, melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas dan bebas dari dogma atau prasangka yang membatasi.

“Think Clearly, Create Freely, Love Deeply,” adalah prinsip yang saya tanamkan dalam setiap aspek kehidupan saya, baik dalam karya tulis maupun dalam interaksi dengan orang lain. Saya percaya bahwa dengan berpikir jernih, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana; dengan berkarya bebas, kita dapat menginspirasi perubahan; dan dengan mencintai dengan tulus, kita dapat membangun hubungan yang lebih berarti. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan masyarakat yang lebih bijaksana, di mana setiap individu memiliki kebebasan untuk berpikir, bertindak, dan mencintai dengan cara yang lebih otentik dan penuh kesadaran.

Perjalanan Saya Sebagai Penulis

Perjalanan saya sebagai penulis dimulai dari sebuah keinginan untuk memahami dunia melalui pertanyaan-pertanyaan mendalam dan refleksi pribadi yang tak terhindarkan. Sebagai seseorang yang selalu merasa terasing dengan zaman, saya menulis sebagai bentuk dialog dengan diri sendiri dan juga sebagai cara untuk menyuarakan pemikiran yang sulit diterima oleh kebanyakan orang. Sejak awal, saya telah terbiasa dengan konsep “sinting,” sebuah label yang diberikan oleh mereka yang tidak memahami cara saya melihat dunia

Tulisan saya selalu berangkat dari pertanyaan besar yang muncul dalam kehidupan saya—tentang Tuhan, kematian, hidup, dan eksistensi manusia. Misalnya, dalam tulisan Si Orang Sinting, saya mengangkat gagasan Nietzsche yang berjudul “Tuhan telah mati” dan mengaitkannya dengan kondisi sosial di sekitar saya, dimana banyak orang hidup dalam kebingungan dan ketidakpedulian terhadap makna sejati dari kehidupan itu sendiri. Keinginan untuk menantang cara pandang konvensional terhadap isu-isu besar seperti ini, mendorong saya untuk terus menulis, meski sering kali ditanggapi dengan skeptisisme atau ejekan.

Melalui tulisan-tulisan saya, saya mencoba mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam dan kritis, bukan hanya mengikuti arus pemikiran yang ada. Dalam Seruan untuk Para Budak​, saya merefleksikan keadaan pendidikan di Indonesia, dimana banyak orang terjebak dalam “perbudakan modern” yang mengarah pada materialisme dan konsumtivisme tanpa menyadari esensi sejati dari pendidikan itu sendiri. Di sini, saya menggugat cara pendidikan yang hanya berfokus pada pencapaian ijazah dan kesuksesan materi, tanpa memberikan ruang untuk pertumbuhan pemikiran yang lebih kritis dan mandiri.

Selama bertahun-tahun, tulisan saya berkembang dari refleksi pribadi menjadi sebuah karya yang lebih luas, mencakup berbagai tema seperti kemerdekaan, tanggung jawab sosial, dan pencarian jati diri. Dalam Reflektif Kemerdekaan, saya mengungkapkan kekecewaan terhadap sistem kepemimpinan dan ketidakmampuan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan yang sejati, meskipun sudah 70 tahun merdeka. Hal ini adalah salah satu contoh bagaimana saya menggunakan tulisan untuk membangkitkan kesadaran sosial.

Karya-karya saya akhirnya berujung pada dua buku besar: Pertanyaan Sebagai Agama dan Konsep Wanita Bodoh, yang merupakan puncak dari perjalanan intelektual saya. Buku pertama, Pertanyaan Sebagai Agama mengangkat tema tentang spiritualitas melalui rasionalisme dan dialektika, dimana saya menggali bagaimana keraguan dan pertanyaan-pertanyaan mendalam dapat menjadi jalan menuju pencerahan pribadi dan kolektif. Buku kedua, Konsep Wanita Bodoh, lebih mengarah pada kritik terhadap hubungan manusia dan peran wanita dalam masyarakat, menggugah pembaca untuk lebih sadar akan manipulasi dalam hubungan, serta pentingnya otonomi dan kesadaran diri dalam menjaga martabat wanita.

Melalui buku-buku tersebut, saya berharap dapat memberikan kontribusi terhadap pemikiran kritis di Indonesia, terutama dalam menghadapi masalah sosial yang masih belum terpecahkan, seperti ketidaksetaraan gender dan kebebasan berpikir. Perjalanan saya sebagai penulis bukan hanya tentang menghasilkan buku, tetapi tentang menciptakan perubahan pemikiran yang dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih berani mempertanyakan, berefleksi, dan mencari kebenaran yang lebih hakiki.

Apa Yang Saya Percayai

Saya percaya bahwa hidup ini adalah perjalanan tanpa henti untuk mencari kebenaran melalui pertanyaan dan refleksi yang mendalam. Bagi saya, keraguan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan bagian integral dari pencarian spiritual yang jujur dan tulus. Saya meyakini bahwa pertanyaan adalah langkah pertama menuju pencerahan, dan tanpa keraguan, kita akan terjebak dalam keyakinan yang dangkal. Berpikir secara kritis dan bebas adalah hal yang harus dilakukan untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kita sendiri.

Saya juga percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk membentuk realitas mereka sendiri melalui pemikiran dan tindakan mereka. Sebagai manusia, kita diberkahi dengan kemampuan untuk berpikir dan menciptakan, yang seharusnya digunakan untuk membebaskan diri dari belenggu dunia yang dipaksakan oleh norma sosial atau politik. Seperti yang saya tulis dalam banyak karya saya, kebebasan berpikir dan kemampuan untuk mencintai dengan dalam adalah dua pilar yang harus dijaga untuk mencapai hidup yang lebih bermakna.

Saya juga percaya bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya datang dari kebebasan fisik, tetapi dari kemampuan kita untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kita. Dalam banyak tulisan saya, saya menggambarkan pentingnya kesadaran diri untuk dapat mengarahkan hidup kita ke jalur yang benar, jauh dari pengaruh eksternal yang hanya mendistraksi dan mengalihkan kita dari tujuan sejati.

Dalam konteks sosial, saya meyakini bahwa masyarakat yang sadar dan berpikir kritis adalah masyarakat yang lebih kuat dan mampu menghadapi tantangan global. Saya percaya bahwa pendidikan seharusnya bukan hanya soal mengumpulkan informasi atau mendapatkan gelar, melainkan tentang membentuk karakter dan kemampuan berpikir yang mendalam, yang dapat digunakan untuk membawa perubahan positif. Sebagai seorang penulis, saya ingin menginspirasi orang untuk menjadi diri mereka sendiri, untuk berpikir dengan bebas, untuk bertanya tanpa rasa takut, dan untuk mencintai dengan sepenuh hati, tanpa terkekang oleh ekspektasi atau norma sosial yang tidak lagi relevan.

Apa yang saya percayai adalah bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk membebaskan diri mereka dan sesama. Dan itu dimulai dengan berpikir jernih, mencipta tanpa batasan, dan mencintai dengan kedalaman yang lebih dari sekadar kata-kata.

Pencapaian dan Karya

Perjalanan saya sebagai penulis telah membawa saya pada berbagai pencapaian yang membanggakan, meskipun setiap pencapaian ini lebih saya lihat sebagai langkah-langkah kecil dalam pencarian yang lebih besar—mencari kebenaran, kebijaksanaan, dan pemahaman diri. Berikut adalah beberapa pencapaian dan karya utama yang telah saya hasilkan sepanjang perjalanan ini:

Buku Pertama: Pertanyaan Sebagai Agama (Eksplorasi Spiritual Dalam Mazhab Rasionalis Dialektis)

Buku ini adalah pengantar saya untuk menyelami dunia spiritual dengan pendekatan yang lebih rasional dan analitis. Menggunakan konsep Rasionalis Dialektis, saya mengeksplorasi bagaimana pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup dapat menjadi jalan menuju pencerahan dan kebebasan berpikir. Buku ini mengajak pembaca untuk tidak hanya menerima keyakinan tanpa pertanyaan, tetapi untuk menjadikan keraguan sebagai bagian dari perjalanan spiritual yang lebih mendalam. Buku ini diterbitkan pada tahun 2024 oleh PT. Sophy Karya Abadi dan telah menjadi titik awal bagi banyak diskusi tentang pemikiran kritis dan spiritualitas.

Buku Kedua: Konsep Wanita Bodoh (Menyingkap Tabir Kebodohan Dalam Relasi Hubungan)

Buku ini lahir dari refleksi saya tentang dinamika hubungan antara pria dan wanita, serta kritik terhadap konstruksi sosial yang sering kali menjebak wanita dalam hubungan yang manipulatif. Di dalamnya, saya menggunakan pendekatan Rasionalis Dialektis untuk menggali lebih dalam bagaimana wanita sering terperangkap dalam ilusi cinta dan kepercayaan yang merugikan diri mereka. Buku ini mengajak wanita untuk lebih sadar akan hak-hak mereka, meningkatkan otonomi pribadi, dan mencari hubungan yang lebih sehat dan adil. Buku ini diterbitkan pada tahun 2024 dan menjadi karya kedua yang mengukuhkan posisi saya sebagai penulis yang berbicara dengan jujur dan kritis tentang isu sosial yang sering diabaikan.

Tulisan-Tulisan di Blog dan Media Lainnya

Selain buku, saya juga aktif menulis di berbagai platform, termasuk blog pribadi saya dan media sosial, untuk berbagi pemikiran dan pandangan saya tentang kehidupan, cinta, spiritualitas, dan sosial. Tulisan-tulisan saya yang berjudul Si Orang Sinting, Seruan Untuk Para Budak, dan Surat Untuk Tuhan adalah beberapa contoh karya yang lebih personal dan eksistensial, di mana saya menggali berbagai permasalahan besar seperti pencarian Tuhan, kebebasan berpikir, dan kritik terhadap sistem sosial dan pendidikan. Melalui tulisan-tulisan ini, saya berharap bisa memberi pembaca ruang untuk berpikir lebih dalam dan kritis tentang kehidupan mereka sendiri dan masyarakat di sekitar mereka

Si Orang Sinting

Seruan Untuk Para Budak

Surat Untuk Tuhan

Melalui pencapaian-pencapaian ini, saya berusaha untuk terus mengembangkan diri sebagai penulis dan pemikir, serta memberikan kontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih berpikir kritis dan memiliki kesadaran sosial yang lebih tinggi. Karya-karya saya adalah wujud dari perjalanan intelektual yang terus berkembang dan saya berharap dapat menginspirasi pembaca untuk berani berpikir, bertanya, dan menemukan kebenaran dalam hidup mereka sendiri.

Hubungi Saya

Saya selalu terbuka untuk berdiskusi, berbagi pemikiran, atau sekadar mendengar perspektif Anda. Jika Anda ingin mengajukan pertanyaan, berbagi refleksi, atau mungkin berbicara lebih dalam tentang karya-karya saya, jangan ragu untuk menghubungi saya.

Anda dapat menghubungi saya melalui cara berikut:

Saya juga menerima undangan untuk berbicara di acara atau diskusi, serta kolaborasi dengan individu atau komunitas yang memiliki visi yang sejalan. Setiap pesan dan tanggapan akan saya baca dengan seksama, dan saya berusaha untuk selalu memberikan respon yang penuh perhatian.

Mari teruskan percakapan ini dan tumbuhkan pemikiran yang lebih luas bersama-sama.